Kamis, 25 November 2010

teruntuk vektor dari Allah,..

Ahad,11 november 2010.sekitar pukul 14.50an sehabis sholat ashar,langsung kuhampiri LG GW 300q yang dibawa seorang teman,ada 1 “miscall” dan 2 sms yang kesemuanya dari “ssf hasan pt” sms pertama:”tolong sholat ghaib untuk ayahnya **t*(permintaan langsung dari **t*)” lalu yang kedua”sabar ya bal,..”,degh,ada yang berubah sepertinya,akhwat itu,yang alim tapi kadang gila,sesame alumni pondok yang pernah dicurigai sebagai sarang anggota JI(jama’ah islamiyah) ,teman diskusi tentang dien sekaligus meluapkan “kenakalan” muda kami,.ah,di usianya yang belum genap dua puluh,di tahun pertamanya kuliah di universitas sekuler terbaik negeri ini,dan sehari setelah kami bersama-sama menjadi relawan sekaligus wisatawan di radius 12km dari merapi,harus berubah status menjadi yatim,status yang insyaallah tidak ada yang mengingikanya tapi hamper pasti terjadi pada semua yang mengenal ayahnya,innalillahi wa inna ilaihi roji’un,

Tak ada tangis memang,tapi kesedihan seorang sahabat justru merupakan sesuatu yang wajib,ku kirim sebuah pesan singkat tanda bela sungkawa:”sabar ya ti,semoga amal ibadah beliau ditrima di sisiNYA”,lalu keesokan harinya,di wall-facebooknya tertulis:”inna illahi wa inna ilaihi roji’un,semoga semua amal ibadah beliau diterima di sisiNYA,sabar ya ti,ini hanyalah scenario Allah yang diberikan kepada hambanya yang memang bisa mnjalaninya,dan salah satunya kamu,.”ah,.pesan sok-kuat pikirq

Dan pagi ini(24 November 2010-pen) seorang teman meminta ijin tuk tak bisa menginap di pondok malam ini,alasanya ayah dari kakak iparnya dipanggil Allah subhanahu wa ta’ala,degh,.,lalu kuteringat *u**,teman sefakultasku tetapi berbeda prodi,di tahun pertamanya kuliah di d3 kesehatan hewan yang masih di universitas yang sama dengan **t*,menyusul **t* dan anak-anak yatim lainya,sperti biasa,kukirimkan pesan “sok kuat” yang intinya hamper sama dengan apa yang kukirimkan pada seorang nur istiqomah(**t*),

Sedih,terharu dan sedikit jadi renungan,dari kedua-oranginilah seharusnya saya bisa belajar,belajar akan scenario maha-dahsyat Allah subhanahu wa ta’ala yang kadang kita cepat-cepat menghakiminya sebagai musibah,belajar tuk tak menyia-nyiakan waktu untuk berbuat kebaikan tuk kedua orang tua yang memang harus kita cintai,karena kita tidak tahu kapan scenario maha-dahsyatNYA terwarnai merah,biru,kelabu atau bahkan hitam oleh pigmen hati kita,terimakasih Allah,memberi kami sahabat-sahabat seperti mereka,yang lewat mereka kami mempunyai sribu satu alas an bahkan lebih untuk bersyukur.

Teruntuk dua orang sahabatq **t* nur istiqomah dan *u** tinasari ,kalimat-kalimat yang sok kuat itu,petuah-petuah kosong yang kami lontarkan baik via-facebook atau operator seluler,sungguh!apa yang ada pada kalian lebih dari itu,terbukti bahwa scenario yang oleh pigmen hati mungkin terwarnai abu-abu,sekarang sedang berpihak pada kalian,bukankah Allah telah berjanji bahwa DIA tidak menguji hambaNYA lebih dari kapasitas hamba tersebut?!kami mengatakan kalian pasti bisa menjalani ini semua hanyalah sebuah keyakinan kami akan ketentuan Allah yang tak pernah meleset,so jika Allah saja mempercaayai kalian,kenapa kalian tidak mempercayai diri kalian sendiri?!bukankah Allah lebih tahu tentang kita,dari pada diri kita sendiri?!?!(*argh,lagi-lagi kalimat sok kuat)


,sekali lagi terimakasih telah menjadi vector ‘ibrah-ibrah’ maha-dahsyat Allah yang tertimbun di dalam setiap scenario nya,khusus untuk **t*,ijnkan saya mengutip status facebook mu yang kemarin(23 November 2010-pen)
”the last comment on face…:hidup ndak selalu seperti apa yang kita harapkan,kadang sendiri ya sepi,hadapi apa adanya,kan sudah disutradarai YANG PUNYA HIDUP,jalan cerita sudah ada,yang dilihat bagaimana mensiasati hidup tuk dapat pahala ibadah,satu prinsip”
hidup tak perlu target yang penting jangan malas”argh,.kata-kata ini pasti bersumber dari seseorang yang hebat.
!m,
Keep in fight and tawheed!!

Tidak ada komentar: