Selasa, 07 September 2010

Pendidikan yang berasas mantra,..

Pendidikan yang berasas mantra,..


Sebelum memulai tulisan yang mungkin akan sedikit menohok mendiknas,beberapa guru dan mentor-mentor di lembaga-lembaga pendidikan dengan metode “pembodohan” yang laris sebagai respon terhadap suatu produk dari system sekuler bernama ujian nasional.

Inspirasi tulisan ini sebenarnya berasal dari percakapan dengan dosen saya (yang mungkin belum saatnya saya sebut nama beliau), beliau adalah seorang professor lulusan sebuah universitas terbaik di Indonesia;,.dalam beberapa kesempatan beliau selalu mengatakan bahwa pendidikan kita hanya mengacu pada bagaimana seorang siswa bisa mengerjakan soal tanpa tahu akar masalah dari persoalan tersebut,hasilnya siswa mungkin bisa menyelesaikan soal-soal dengan hasil yang sangat memuaskan,tetapi kurang paham konsep dari soal itu sendiri, hal ini semakin diperparah dengan kehadiran lembaga-lembaga bimbingan belajar yang mengajarkan metode singkat dengan berbagai macam varianya(dari smart solution hingga joko gledek)yang masih menurut dosen saya tersebut meupakan suatu “pembodohan” karena siswa tidak diajari bagaimana menyelesikan soal tetapi hanya diajari bagaimana cara menyilang dan melingkari jawaban^_^,..

Sebelum melangkah ke hal yang sifatnya lebih serius,disini kita bisa melihat bahwa pelajaran kita seolah-olah seperti “mantra”.mereka (siswa) mungkin bisa menjawab dan menjawab soal tapi sebenarnya tidak mengerti kenapa dan bagaimana jawaban itu sebenarnya diperoleh, ujian nasional yang diposisikan sebagai “dewa” dalam system pendidikan kita dengan system multiple choice semakin memperkuat semangat siswa untuk menghapal”mantra-mantra” yang di ajarkan di sekolah atau lembaga-lembaga bimbingan belajar.

Selain seputar “pembodohan” yang sangat teroganisir dan terkuatkan dengan ujian nasional,ada beberapa materi di Sekolah Lanjutan Tingkat Atas dan sederajat yang sangat bertentangan dengan agama dan ilmu pengetahuan.

Demokrasi yang menurut Galileo Galilei (seorang ilmuwan yang dihukum oleh gereja karena sebuah kebenaran (baca:konsep geosentris) ) adalah sebuah system pemerintahan yang sangat buruk ditanamkan (atau mungkin lebih tepatnya dipaksakan) pada para siswa,mereka didoktrin bahwa demokrasi adalah suatu system yang baik dan paling ideal bagi semua umat manusia,tanpa diberi tahu bahwa Amerika(negara yang paling gentor menkampanyekan demokrasi) bukanlah Negara yang menerapkan demokrasi secara kaffah,hal ini terlihat dari kepemilikan hak veto bagi 5 negara di PBB,dan masih berlangsungnya kebijakan perang di Afghanistan kendati menuai protes dari jutaan masyrakat dunia.atau legitimasi mereka terhadap berdirinya Negara Israel yang sebenarnya berdiri di atas tanah suci palestina!!.

Selain sebuah system seburuk demokrasi, mereka(siswa) juga diajarkan teori evolusi yang dicetuskan oleh darwin dan lamarck, padahal melihat dari fakta yang ada bahwa teori evolusi adalah sebuah konsep yang bertumpu pada ke-marxis-an seorang darwin belaka,parahnya siswa-siswa tersebut harus menanggap benar teori yang dicetuskan oleh seorang naturalis amatir(!!) bahkan Darwin sendiri bukan lulusan sebuah Fakultas yang kredibel di bidang sains, sebenarnya kesalahan seorang Darwin dapat dimaklumi karena masih primitifnya alat pengetahuan di masa itu,tapi yang jadi sebuah permasalahan besar adalah kenapa sebuah konsep yang telah diruntuhkan oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan nash-nash Al-qur’an harus dipelajari di sekolah kita dan di ujikan sebagai penentu kelulusan seseorang???adakah konspirasi zionis dibalik itu semua??


Mungkin tulisan ini terlau singkat untuk membahas kenapa demokrasi dan evolusi adalah sebuah mantra yang diajarkan di sekolah-sekolah kita,karena saya kira ada jutaan orang yang lebih kredibel serta kompeten untuk menyampaikan hal ini,disini penulis hanya ingin menyadarkan bahwa sebagian besar sekolah kita tidak lebih baik dari padepokan-padepokan yang mengajarkan mantra dan membawa siswanya kepada kemusyrikan(terutama kemusrikan dalam hukum!!),oleh karena itulah mendidik generasi di masa datang dengan pendidkan yang islami sangatlah penting,karena insyaallah tidak ada “mantra” yang harus tertanamkan secara paksa atau perlahan-lahan ke kepala-kepala dan hati nurani mereka,..

; dedicated to all scientist and an akhwat who dicussed it with me
Keep in fight and fight for faith!!sist,.