Selasa, 31 Agustus 2010

Karena kita sering mengira ini bukan nikmat




Seringkali kita berpikir bahwa nikmat adalah sesuatu yang membuat kita merasa”pe wee” atau erat kaitannya dengan indahnya dunia, amannya nyawa dan kenyangnya perut, tapi benarkah??jika memang begitu maka tentunya orang-orang kafir (la”natullah alaihi) seperti mark zukenberg, obama atau G.W bush tentunya lebih banyak mendapat nikmat tersebut, padahal mereka notabenya adalah musuh-musuh Allah,
tentu pendapat tersebut terbantahkan dengan fakta ini, karena jelas Allah yang maha Adil dan Maha Bijaksana, tidak mungkin memberi nikmat kepada musuh-musuhNYA lebih dari nikmat yang diberikan kepada hamba-hambaNYA, kesalahan sebenarnya terletak pada paradigma kita untuk bisa melihat “apa sebenarnya itu nikmat?”

Well, sebelum melangkah lebih jauh ada suatu buku karangan as-syahid (kama nahsabuhu) Dr. Abdullah Azzam seorang guru besar jihad Afghanistan yang berjudul “tarbiyah Jihadiyah” buku punya seorang ustad yang saya dapatkan lalu saya baca tanpa seizin beliau beberapa waktu lalu (maafkan saya ustad,^_^), di buku yang mungkin akan sangat sulit dijumpai di gramedia tersebut, doctor lulusan Al-Azhar yang lebih cinta pada merdunya panggilan jihad ini menulis bahwa nikmat sesungguhnya yaitu ada tiga seperti yang tercantum dalam surat Al-’Ashr yaitu dalam ayat yang ke-3 yang berbunyi:

“kecuali orang-orang yamg beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat-menasehati supaya menta’ati kebenaran dan nasehat-menasehati supaya menetapi kesabaran”(terjemah versi depag)

Dari ayat di atas jelas bahwa nikmat yang benar-benar nikmat adalah nikmat iman, keistiqomahan dan saling menasehati dalam kebaikan dan kesabaran,.

Kenapa??,coba kita renungkan (dengan tanpa bermaksud menafsirkan karena saya bukan seorang mufassir) satu persatu; likulli da’iqotul maut, setiap yang hidup pasti mati, oleh karena itu sesungguhnya tak ada alasan untuk terus hidup jika anda takut mati, yang jadi masalah bagi kita yang masih hidup sebenarnya bukan kita akan mati atau tidak, tapi bagaimana cara kita mati( kalau syekh Ahmad Yassin memilih dibawah apache zionis dan itu terkabul) dan bagaimana nasib kita setelah kematian itu sendiri, kembali pada pokok bahasan, mark zukenberg,G.W.Bush atau antek-anteknya yang mungkin sekarang bisa tertawa dan merasa nyaman, sesungguhnya mereka hanya menikmati ini sementara di dunia yang kata Rosululloh (yang tak pernah berdusta ) tidak lebih berharga dari seekor anak kambing yang cacat!!begitu juga dengan beberapa orang kafir yang “baik” dan sering membantu untuk korban-korban kemanusiaan maka sesungguhnya amal mereka sia-sia karena Allah tidak mungkin menerima amal yang tidak diniatkan kepadaNYA, jelaslah betapa iman jauh lebih berharga dari pada dua gunung emas sekalipun, yang denganya kita bisa memperoleh surga yang tak pernah terbayangkan indahnya, bersyukurlah atas iman yang kita miliki kawan,.karena dengan inilah keadaan dan status kita di dunia ini dengan orang kafir akan berbalik nanti di akhirat kelak, seperti firman Allah dalam surat Al-Muthaffifiin ayat 34; “dan pada hari ini orang-orang yang beriman menertawakan orang-orang kafir,
So keep your faith strongly bro and sist,.

Selanutnya setelah iman yaitu beramal sholeh, karena sesungguhnya amal sholeh tanpa iman adalah sia-sia, dan iman tanpa amal sholeh tak akan banyak bermanfaat, jadi sesungguhnya dua nikmat ini adalah nikmat yang sulit tuk dipisahkan, buat apa kita mempunyai iman, sementara ada orang-orang yang tak beriman berbuat “baik”, sementara kita justru bermaksiat padaNYA??padahal peluang kita untuk meraih surga jauh lebih besar dari para kafir yang “baik” tadi, dan tentu saja berbuat amal sholeh sudah seharusnya dilakukan secara kontinyu atau istiqomah,

dan yang terakhir nikmat kebenaran dan kesabaran, merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan karena sering kita jumpai cerita dari teman-teman aktivis, da’i. muballigh atau yang menerjunkan dirinya pada dakwah, beberapa penolakan-penolakan atau dakwah yang belum bisa membuat perubahan signifikan, bahkan saya mempunyai adik kelas yang sudah diusir dari medan dakwah hanya karena usianya yang masih terhitung belasan, karena jalan ini tak mudah kawan, hanya ditempuh para pemberani,.dan juga ada kenyataan di mana menjadi benar itu tidaklah sulit tapi untuk mempertahankanya (beristiqomah) seorang mujahidah sumayah harus diseret di atas pasir yang panas,sayyd quthb di gantung di atas tiang gantungan, siti masyithoh harus menceburkan dirinya di atas air yang mendidih, atau hassan al-banna yang ditembak dengan peluru dan syeikh ahmad yassin yang menerima 3 rudal zionis.


ada sebuah cerita ketika seorang teman saya yang berumur belum genap 20an “dikasihani” gara-gara dia tidak punya pacar, lalu si anak tadi hanya menjawab
”kalo’ banyak orang kasihan sama yang gak punya pacar, maka saya sangat kasihan pada orang yang pacaran”,
yah keistiqomahan dan hidayah serta aplikasinya itu mahal harganya , inilah kenapa kalau boleh saya menuliskan banyak nikmat berkulit musibah, artinya betapa banyak nikmat yang harus dimulai dengan musibah, seperti kisah seorang arab dan amerika yang akan menaiki sebuah pesawat, lalu sebelum pemberangkatan si orang muslim arab tadi melakukan shalat yang membuat mereka ketinggalan pesawat, lalu mereka kembali ke hotel dan tentu si amerika tadi marah, ketika salah satu mereka menyalakan radio maka terdengarlah kabar bahwa pesawat yang akan mereka tumpangi meledak di udara, dan kisah ini bukan bukti bahwa banyak nikmat-nikmat yang berkulit musibah, dan sangat mungkin terjadi bahwa musibah yang sedang kita jalani hari ini atau esok hari, sesunggun=hnya adalah awal dari sebuah nikmat yang besar dan tugas kita hanyalah ber”husnuddon” pada yang mengatur hidup ini, karena Allah yang lebih paham, DIA yang lebih mengerti ,what is the best for us,..yang penting jangan bermaksiat(!!) dan konsisten dalam kebenaran kawan, seberat apapun ini!!

Akhirnya semoga kita bisa menjaga nikmat-nikmat yang agung ini, nikmat yang perlu dijaga dan disebarkan agar semakin banyak saudara-saudara kita yang menikmati dan menyadari, nikmat yang besarnya tak dapat dibandingkan dari lulus dari ujian nasional yang penuh konspirasi, nikmat yang tidak akan tertukar dengan dunia dan seisinya ini, karena dengannya kita bisa meraih kebahagian abadi,untuk melengkapi tulisan yang penuh kekurangan ini ijinkan saya mengutip pesan singkat dari seorang teman”tatkala dunia memberi seribu alasan untuk menangis,tunjukanlah bahwa kita punya sejuta alasan tuk tersenyum, tatkala dunia memberi seribu alasan untuk menyerah ,tunjukanlah bahwa kita punya sejuta janji Allah bahwa kita akan berjaya,dunia ini terlalu hina untuk membuat kita menangis,terlalu murah untuk membuat kita bersedih.memang Allah tidak selalu menjanjikan bahwa langit selalu biru,bunga selalu mekar,tapi janji Allah pada mukmin itu tetap!!jannahNYA!!


; dedicated to someone and my self,..
Keep in fight and fight for faith!!