Kamis, 05 November 2009

democrazy

Mantan Amir Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) menanggapi fatwa golput. Seharunya yang dilarang sistemnya, bukan tindakan golputnya.


Hidayatullah.com-- Nampaknya tidak semua orang masih setuju dengan fatwa yang dikeluarkan Majelis Ulama Indonesia tentang haramnya golput. Salah satunya adalah Abubakar Ba'asyir.

Mantan Amir Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) mengatakan, demokrasi sudah bathil dan merupakan sistem syirik. Demikian salah satu pernyataanya saat memberi tausyiah sehabis sholat jum'at di masjid Istiqomah Bandung, Sabtu, (6/2/2009). Lebih lanjut Ba’asyir mengatakan, "Saya juga kurang setuju dengan haramnya golput, kita bukan berada di negara yang bukan bersistem Islam,jadi dimana haramnya tidak memilih." Menurutnya, harusnya yang di haramkan adalah sistemnya. Selama sistemnya masih jahiliyah dan bathil sebenarnya kita tidak berkewajiban untuk melaksanaakan.

Memilih pemimpin dalam Islam memang wajib, akan tetapi yang lebih penting adalah menetapkan sistem atau caranya.

Ba’asyir menyampaikan ini di hadapan ribuan jamaah yang hadir. Ustad Abu, demikian ia kerab dipanggil, juga mengajak para ulama untuk mengkaji lagi fatwa tersebut.

"Jangan hanya karena urusan dunia kita mengorbankan akherat,juga mengorbankan umat," jelasnya. Menurutnya memilih atau tidak memilih bukan sekedar urusan dunia tetapi sudah menyangkut persoalan aqidah jika cara yang di gunakan tidak sesuai syariat.

"Islam sudah mengatur semua, jangan kita bikin aturan sendiri yang tidak di ridloi Allah, bisa-bisa kita jadi syirik," tegasnya.

Tidak ada komentar: