Jumat, 25 September 2009

Keganjilan Penyergapan Di Solo, Mereka Meninggal Sebelum Diberondong Peluru


Diposting pada Kamis, 17-09-2009 | 14:07:22 WIB

Walaupun terbilang sukses menangkap beberapa "teroris", namun sejumlah keganjilan dalam operasi penggrebekan di Kepuhsari Mojosongo Jebres, Solo itu sedikit mulai terkuak. Diduga para korban yang tewas dalam penggrebekan itu sudah meninggal sekitar pukul 00.00 - 00.30 sebelum rumah tersebut terbakar habis. Seorang petugas keamanan yang ikut memeriksa kondisi para korban memastikan mereka tewas luka tembak. Tidak ada bekas luka bakar.

Ia memperkirakan, penyebab kebakaran itu berasal dari tabung tangki sepeda motor yang terkena peluru atau ledakan bom TNT yang dilempar petugas sehingga membakar rumah tersebut. Setelah api berkobar, muncul dua unit mobil pemadam kebakaran yang ikut memadamkan lokasi kejadian.

Seorang sumber yang bertugas sejak Maghrib itu mengaku sejak tengah malam hingga dinihari tidak ada tembakan perlawanan dari dalam rumah. Walaupun belakangan ditemukan senjata otomatis AK47 namun tidak bisa dipakai.

''Setahu saya, ada tiga jenis senjata api yang dipakai. Kalau saya amati desingan pelurunya sama dan semuanya searah,'' ujar sumber tadi.

Anehnya setelah kobaran api berhasil dijinakkan, berondongan peluru aparat hingga pagi justru makin intensif. ''Padahal dari dalam sama sekali tidak perlawanan. Jadi bukan baku tembak lagi tapi berondongan senapan satu arah,'' tutur sumber tadi.

Kecurigaan seperti itu kini berkembang di sekitar tempat kejadian. Adakah tembakan demi tembakan yang berlangsung paska kebakaran itu hanya sekedar kamuflase yang dibuat aparat seperti Temanggung? Masih perlu pembuktian yang lebih dari cukup.

''Yang pasti tadi saya lihat semuanya terkena luka tembak, termasuk istri Susilo yang sedang hamil. Tidak ada luka bakar pada tubuh mereka.'' (muslimdaily/rol)

Tidak ada komentar: