Sabtu, 27 November 2010

Antara Kesaktian dan Kesakitan Pancasila

Perdebatan tentang Pancasila,seakan tidak pernah berhenti,hal ini kembali muncul setelah beberapa politisi dari partai yang dikenal sekuler menyerukan kembali penyeragaman asas partai.Kembali ke asas tunggal Pancasila. Terang saja pro kontrapun mengalir. Entah kenapa sejak awal kemuncul-annya Pancasila yang hanya terdiri dari lima sila itu, terus mengun-dang kontroversi.

Sejak awal Pancasila sendiri banyak versinya. Ada versi Bung Karno yang ia lontarkan di depan BPUPKI 1 Juni 1945. Saat itu menyebutkan lima sila yakni Kebangsaan Indonesia, Internasionalis-me atau kemanusiaan, mufakat atau demokrasi, kesejehteraan sosial, dan ketuhanan. Ada pula versi Piagam Jakar-ta yang mencantumkan Ketuhanan Yang Maha Esa dengan menjalankan kewajib-an syariat Islam bagi pemeluknya. Versi ini menjadi keputusan resmi BPUPKI yang bersidang pada 22 Juni 1945. Ada versi PPKI tanggal 18 Agustus 1945 yang mirip dengan Pancasila yang ada seka-rang. Bahkan Soekarno saat mengeluar-kan Dekrit Presiden 5 Juli 1959 menyata-kan Pancasila dan UUD 1945 yang dijiwai Pancasila Piagam Jakarta. Hingga seka-rang muncul perdebatan Pancasila mana yang sah

Fakta-fakta di atas menurut Habib Rizieq telah cukup menjadi bukti bahwa Pancasila sendiri tidaklah sakral, ia ha-nya merupakan produk akal manusia yang bisa berubah. “ Ini merupakan bukti argumentatif yang telah meruntuhkan metodologi Pancasila yang berupaya memitoskan Pancasila sebagai sakral dan tidak bisa diubah-ubah”,ujarnya.
Lepas dari pro kontra tentang Pancasila, realita sejarah juga menunjukkan bahwa tafsir Pancasila lebih banyak ditentukan siapa yang menjadi penguasa saat itu. Di bawah kepemimpinan Bung Karno era orde lama, Pancasila ditafsir cenderung ke kiri (sosialisme) yang banyak mendominasi pemikiran Bung Karno.

Sementara di era Orde Baru, Panca-sila ditafsirkan lebih bercorak Kapitalis. Wajar saja mengingat Soeharto pada wak-tu itu berada dibawah dominasi Amerika, pembantu-pembantunya juga adalah pemikir-pemikir yang dikenal sangat Kapitalis. Sementara di era SBY sekarang, Pancasilanya tetap, tapi kebijakan-kebijakan yang muncul semakin bercorak neo-libaral. Realita sejarah juga menunjukkan Pancasila telah dijadikan alat pukul politik (political hammer) oleh rezim yang berkuasa. Soekarno menyerang musuh-musuh politiknya sebagai anti Pancasila. Tidak jauh beda dengan Soeharto, siapapun yang mengkritisi kebijakannya akan dicap anti Pancasila, berarti subversif, dan siap dipenjara bahkan dihukum mati.
Ketika Soeharto memaksakan Pancasila versinya dengan mengusulkan asas tunggal pada pidato di depan DPR tanggal 16 Agustus 1982, upaya pemukulan lawan-lawan politik pun semakin memuncak. Terjadilah tragedi kemanusiaan yang sangat memilukan dalam peristiwa Tanjung Priok tahun 1984 dan peristiwa Lampung tahun 1989.

Menurut Jubir HTI Muhammad Ismail Yusanto, tafsir penguasa atas Pancasila ini bisa terjadi karena memang Pancasila baru sekadar kumpulan nilai-nilai umum yang belum memiliki turunan operasional. Karena itu menurutnya, sulit Pancasila dikatakan sebagai sebuah ideologi sempurna. Menurutnya, sebuah pemikiran bisa disebut ideologi kalau selain memuat nilai-nilai mendasar juga memiliki operasional yang konsisten dan berhubungan. “Kalau tidak, Pancasila akan ditafsirkan oleh sembarang orang dengan sembarang kehendaknya”, ujar-nya. Hal yang sama dikatakan pengamat politik LIPI, Mochtar Pabottingi, juga mengatakan bahwa Pancasila bukanlah ideologi negara, melainkan vision of state yang mendahului berdirinya Republik Indonesia
Fakta sejarah di atas setidaknya bisa kita jadikan bahan renungan,seberapa saktikah pancasila sehingga kita harus terus menjaganya,atau justru seberapa sakitkah pancasila sehingga kita perlu mencari sesuatu yang lebih ‘sakti” dari pancasila
Seorang soekarno yang oleh beberapa orang disebut sebagai proklamator negeri ini,sempat mengeluarkan pernyataan tentang pancasila yang ia lontarkan dalam acara perkumpulan kader nasakom 1 juni 1965,pernyataan dari pencetus pancasila sendiri yang sudah seharusnya kita renungkan” “Saudara-saudara, belakangan aku juga berkata bahwa Pancasila ini bisa juga diperas lagi secara lain, bukan secara Ketuhanan Yang Maha Esa, Sosio-Nasionalisme, Sosio-Demokrasi, tetapi bisa pula diperas secara lain, dan perasan secara lain ini adalah Nasakom. Nasakom adalah pula perasan Pancasila, dus Nasakom adalah sebenarnya juga gotong royong, sebab gotong royong adalah de totale perasan dari Pancasila, maka perasan daripada Nasakom adalah Pancasila pula,”pernyataan yang sedikit membingungkan tapi setidaknya dapat menjadi bukti bahwa pancasila adalah ideology yang bisa diseret ke mana saja, ditafsirkan apa saja, dan ujungnya, melahirkan kebingungan yang sangat “berbahaya”.

(dari berbagai sumber)

Kamis, 25 November 2010

teruntuk vektor dari Allah,..

Ahad,11 november 2010.sekitar pukul 14.50an sehabis sholat ashar,langsung kuhampiri LG GW 300q yang dibawa seorang teman,ada 1 “miscall” dan 2 sms yang kesemuanya dari “ssf hasan pt” sms pertama:”tolong sholat ghaib untuk ayahnya **t*(permintaan langsung dari **t*)” lalu yang kedua”sabar ya bal,..”,degh,ada yang berubah sepertinya,akhwat itu,yang alim tapi kadang gila,sesame alumni pondok yang pernah dicurigai sebagai sarang anggota JI(jama’ah islamiyah) ,teman diskusi tentang dien sekaligus meluapkan “kenakalan” muda kami,.ah,di usianya yang belum genap dua puluh,di tahun pertamanya kuliah di universitas sekuler terbaik negeri ini,dan sehari setelah kami bersama-sama menjadi relawan sekaligus wisatawan di radius 12km dari merapi,harus berubah status menjadi yatim,status yang insyaallah tidak ada yang mengingikanya tapi hamper pasti terjadi pada semua yang mengenal ayahnya,innalillahi wa inna ilaihi roji’un,

Tak ada tangis memang,tapi kesedihan seorang sahabat justru merupakan sesuatu yang wajib,ku kirim sebuah pesan singkat tanda bela sungkawa:”sabar ya ti,semoga amal ibadah beliau ditrima di sisiNYA”,lalu keesokan harinya,di wall-facebooknya tertulis:”inna illahi wa inna ilaihi roji’un,semoga semua amal ibadah beliau diterima di sisiNYA,sabar ya ti,ini hanyalah scenario Allah yang diberikan kepada hambanya yang memang bisa mnjalaninya,dan salah satunya kamu,.”ah,.pesan sok-kuat pikirq

Dan pagi ini(24 November 2010-pen) seorang teman meminta ijin tuk tak bisa menginap di pondok malam ini,alasanya ayah dari kakak iparnya dipanggil Allah subhanahu wa ta’ala,degh,.,lalu kuteringat *u**,teman sefakultasku tetapi berbeda prodi,di tahun pertamanya kuliah di d3 kesehatan hewan yang masih di universitas yang sama dengan **t*,menyusul **t* dan anak-anak yatim lainya,sperti biasa,kukirimkan pesan “sok kuat” yang intinya hamper sama dengan apa yang kukirimkan pada seorang nur istiqomah(**t*),

Sedih,terharu dan sedikit jadi renungan,dari kedua-oranginilah seharusnya saya bisa belajar,belajar akan scenario maha-dahsyat Allah subhanahu wa ta’ala yang kadang kita cepat-cepat menghakiminya sebagai musibah,belajar tuk tak menyia-nyiakan waktu untuk berbuat kebaikan tuk kedua orang tua yang memang harus kita cintai,karena kita tidak tahu kapan scenario maha-dahsyatNYA terwarnai merah,biru,kelabu atau bahkan hitam oleh pigmen hati kita,terimakasih Allah,memberi kami sahabat-sahabat seperti mereka,yang lewat mereka kami mempunyai sribu satu alas an bahkan lebih untuk bersyukur.

Teruntuk dua orang sahabatq **t* nur istiqomah dan *u** tinasari ,kalimat-kalimat yang sok kuat itu,petuah-petuah kosong yang kami lontarkan baik via-facebook atau operator seluler,sungguh!apa yang ada pada kalian lebih dari itu,terbukti bahwa scenario yang oleh pigmen hati mungkin terwarnai abu-abu,sekarang sedang berpihak pada kalian,bukankah Allah telah berjanji bahwa DIA tidak menguji hambaNYA lebih dari kapasitas hamba tersebut?!kami mengatakan kalian pasti bisa menjalani ini semua hanyalah sebuah keyakinan kami akan ketentuan Allah yang tak pernah meleset,so jika Allah saja mempercaayai kalian,kenapa kalian tidak mempercayai diri kalian sendiri?!bukankah Allah lebih tahu tentang kita,dari pada diri kita sendiri?!?!(*argh,lagi-lagi kalimat sok kuat)


,sekali lagi terimakasih telah menjadi vector ‘ibrah-ibrah’ maha-dahsyat Allah yang tertimbun di dalam setiap scenario nya,khusus untuk **t*,ijnkan saya mengutip status facebook mu yang kemarin(23 November 2010-pen)
”the last comment on face…:hidup ndak selalu seperti apa yang kita harapkan,kadang sendiri ya sepi,hadapi apa adanya,kan sudah disutradarai YANG PUNYA HIDUP,jalan cerita sudah ada,yang dilihat bagaimana mensiasati hidup tuk dapat pahala ibadah,satu prinsip”
hidup tak perlu target yang penting jangan malas”argh,.kata-kata ini pasti bersumber dari seseorang yang hebat.
!m,
Keep in fight and tawheed!!

Sabtu, 20 November 2010

adakalanya pemberontakan begitu indah (What are you fighting for?)

Berikut adalah cuplikan pidato pada upacara wisuda di Coxsackie-Athens High School di New York baru-baru ini. Disampaikan oleh wisudawan yang lulus dengan nilai terbaik pada tahun ini, Erica Goldson



“Saya lulus. Seharusnya saya menganggapnya sebagai sebuah pengalaman yang menyenangkan, terutama karena saya adalah lulusan terbaik di kelas saya. Namun, setelah direnungkan, saya tidak bisa mengatakan kalau saya memang lebih pintar dibandingkan dengan teman-teman saya. Yang bisa saya katakan adalah kalau saya memang adalah yang terbaik dalam melakukan apa yang diperintahkan kepada saya dan juga dalam hal mengikuti sistem yang ada.



Di sini saya berdiri, dan seharusnya bangga bahwa saya telah selesai mengikuti periode indoktrinasi ini. Saya akan pergi musim dingin ini dan menuju tahap berikut yang diharapkan kepada saya, setelah mendapatkan sebuah dokumen kertas yang mensertifikasikan bahwa saya telah sanggup bekerja.



Tetapi saya adalah seorang manusia, seorang pemikir, pencari pengalaman hidup – bukan pekerja. Pekerja adalah orang yang terjebak dalam pengulangan, seorang budak di dalam sistem yang mengurung dirinya. Sekarang, saya telah berhasil menunjukkan kalau saya adalah budak terpintar. Saya melakukan apa yang disuruh kepadaku secara ekstrim baik. Di saat orang lain duduk melamun di kelas dan kemudian menjadi seniman yang hebat, saya duduk di dalam kelas rajin membuat catatan dan menjadi pengikut ujian yang terhebat.



Saat anak-anak lain masuk ke kelas lupa mengerjakan PR mereka karena asyik membaca hobi-hobi mereka, saya sendiri tidak pernah lalai mengerjakan PR saya. Saat yang lain menciptakan musik dan lirik, saya justru mengambil ekstra SKS, walaupun saya tidak membutuhkan itu. Jadi, saya penasaran, apakah benar saya ingin menjadi lulusan terbaik? Tentu, saya pantas menerimanya, saya telah bekerja keras untuk mendapatkannya, tetapi apa yang akan saya terima nantinya? Saat saya meninggalkan institusi pendidikan, akankah saya menjadi sukses atau saya akan tersesat dalam kehidupan saya?



Saya tidak tahu apa yang saya inginkan dalam hidup ini. Saya tidak memiliki hobi, karena semua mata pelajaran hanyalah sebuah pekerjaan untuk belajar, dan saya lulus dengan nilai terbaik di setiap subjek hanya demi untuk lulus, bukan untuk belajar. Dan jujur saja, sekarang saya mulai ketakutan.......”



Walaupun kebanyakan orang tidak tahu seperti apa rasanya menjadi lulusan terbaik, tetapi saya rasa hampir setiap orang yang pernah sekolah sedikit banyak bisa memahami apa yang sedang dirasakan oleh “lulusan terbaik” ini.



Kalau Anda renungkan, sekarang setelah tidak lagi perlu membaca buku pelajaran sekolah, apa yang Anda rasakan tentang institusi yang dinamakan sekolah dan universitas? Apa yang sebenarnya telah Anda pelajari selama di sana? Karakter-karakter umum apa yang dimiliki oleh mayoritas penduduk, setelah belasan tahun di-training di dalam institusi itu?



Entah bagaimana menjawabnya. Yang pasti, salah satu persamaan umum di antara mereka mungkin adalah kemampuan dan insting untuk mengikuti instruksi…



Lakukan apa yang disuruh. Percayai apa yang diajarkan. Jangan menyimpang dari text book.

(d copas dri note:Kris Amethystna)

Selasa, 07 September 2010

Pendidikan yang berasas mantra,..

Pendidikan yang berasas mantra,..


Sebelum memulai tulisan yang mungkin akan sedikit menohok mendiknas,beberapa guru dan mentor-mentor di lembaga-lembaga pendidikan dengan metode “pembodohan” yang laris sebagai respon terhadap suatu produk dari system sekuler bernama ujian nasional.

Inspirasi tulisan ini sebenarnya berasal dari percakapan dengan dosen saya (yang mungkin belum saatnya saya sebut nama beliau), beliau adalah seorang professor lulusan sebuah universitas terbaik di Indonesia;,.dalam beberapa kesempatan beliau selalu mengatakan bahwa pendidikan kita hanya mengacu pada bagaimana seorang siswa bisa mengerjakan soal tanpa tahu akar masalah dari persoalan tersebut,hasilnya siswa mungkin bisa menyelesaikan soal-soal dengan hasil yang sangat memuaskan,tetapi kurang paham konsep dari soal itu sendiri, hal ini semakin diperparah dengan kehadiran lembaga-lembaga bimbingan belajar yang mengajarkan metode singkat dengan berbagai macam varianya(dari smart solution hingga joko gledek)yang masih menurut dosen saya tersebut meupakan suatu “pembodohan” karena siswa tidak diajari bagaimana menyelesikan soal tetapi hanya diajari bagaimana cara menyilang dan melingkari jawaban^_^,..

Sebelum melangkah ke hal yang sifatnya lebih serius,disini kita bisa melihat bahwa pelajaran kita seolah-olah seperti “mantra”.mereka (siswa) mungkin bisa menjawab dan menjawab soal tapi sebenarnya tidak mengerti kenapa dan bagaimana jawaban itu sebenarnya diperoleh, ujian nasional yang diposisikan sebagai “dewa” dalam system pendidikan kita dengan system multiple choice semakin memperkuat semangat siswa untuk menghapal”mantra-mantra” yang di ajarkan di sekolah atau lembaga-lembaga bimbingan belajar.

Selain seputar “pembodohan” yang sangat teroganisir dan terkuatkan dengan ujian nasional,ada beberapa materi di Sekolah Lanjutan Tingkat Atas dan sederajat yang sangat bertentangan dengan agama dan ilmu pengetahuan.

Demokrasi yang menurut Galileo Galilei (seorang ilmuwan yang dihukum oleh gereja karena sebuah kebenaran (baca:konsep geosentris) ) adalah sebuah system pemerintahan yang sangat buruk ditanamkan (atau mungkin lebih tepatnya dipaksakan) pada para siswa,mereka didoktrin bahwa demokrasi adalah suatu system yang baik dan paling ideal bagi semua umat manusia,tanpa diberi tahu bahwa Amerika(negara yang paling gentor menkampanyekan demokrasi) bukanlah Negara yang menerapkan demokrasi secara kaffah,hal ini terlihat dari kepemilikan hak veto bagi 5 negara di PBB,dan masih berlangsungnya kebijakan perang di Afghanistan kendati menuai protes dari jutaan masyrakat dunia.atau legitimasi mereka terhadap berdirinya Negara Israel yang sebenarnya berdiri di atas tanah suci palestina!!.

Selain sebuah system seburuk demokrasi, mereka(siswa) juga diajarkan teori evolusi yang dicetuskan oleh darwin dan lamarck, padahal melihat dari fakta yang ada bahwa teori evolusi adalah sebuah konsep yang bertumpu pada ke-marxis-an seorang darwin belaka,parahnya siswa-siswa tersebut harus menanggap benar teori yang dicetuskan oleh seorang naturalis amatir(!!) bahkan Darwin sendiri bukan lulusan sebuah Fakultas yang kredibel di bidang sains, sebenarnya kesalahan seorang Darwin dapat dimaklumi karena masih primitifnya alat pengetahuan di masa itu,tapi yang jadi sebuah permasalahan besar adalah kenapa sebuah konsep yang telah diruntuhkan oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan nash-nash Al-qur’an harus dipelajari di sekolah kita dan di ujikan sebagai penentu kelulusan seseorang???adakah konspirasi zionis dibalik itu semua??


Mungkin tulisan ini terlau singkat untuk membahas kenapa demokrasi dan evolusi adalah sebuah mantra yang diajarkan di sekolah-sekolah kita,karena saya kira ada jutaan orang yang lebih kredibel serta kompeten untuk menyampaikan hal ini,disini penulis hanya ingin menyadarkan bahwa sebagian besar sekolah kita tidak lebih baik dari padepokan-padepokan yang mengajarkan mantra dan membawa siswanya kepada kemusyrikan(terutama kemusrikan dalam hukum!!),oleh karena itulah mendidik generasi di masa datang dengan pendidkan yang islami sangatlah penting,karena insyaallah tidak ada “mantra” yang harus tertanamkan secara paksa atau perlahan-lahan ke kepala-kepala dan hati nurani mereka,..

; dedicated to all scientist and an akhwat who dicussed it with me
Keep in fight and fight for faith!!sist,.

Selasa, 31 Agustus 2010

Karena kita sering mengira ini bukan nikmat




Seringkali kita berpikir bahwa nikmat adalah sesuatu yang membuat kita merasa”pe wee” atau erat kaitannya dengan indahnya dunia, amannya nyawa dan kenyangnya perut, tapi benarkah??jika memang begitu maka tentunya orang-orang kafir (la”natullah alaihi) seperti mark zukenberg, obama atau G.W bush tentunya lebih banyak mendapat nikmat tersebut, padahal mereka notabenya adalah musuh-musuh Allah,
tentu pendapat tersebut terbantahkan dengan fakta ini, karena jelas Allah yang maha Adil dan Maha Bijaksana, tidak mungkin memberi nikmat kepada musuh-musuhNYA lebih dari nikmat yang diberikan kepada hamba-hambaNYA, kesalahan sebenarnya terletak pada paradigma kita untuk bisa melihat “apa sebenarnya itu nikmat?”

Well, sebelum melangkah lebih jauh ada suatu buku karangan as-syahid (kama nahsabuhu) Dr. Abdullah Azzam seorang guru besar jihad Afghanistan yang berjudul “tarbiyah Jihadiyah” buku punya seorang ustad yang saya dapatkan lalu saya baca tanpa seizin beliau beberapa waktu lalu (maafkan saya ustad,^_^), di buku yang mungkin akan sangat sulit dijumpai di gramedia tersebut, doctor lulusan Al-Azhar yang lebih cinta pada merdunya panggilan jihad ini menulis bahwa nikmat sesungguhnya yaitu ada tiga seperti yang tercantum dalam surat Al-’Ashr yaitu dalam ayat yang ke-3 yang berbunyi:

“kecuali orang-orang yamg beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat-menasehati supaya menta’ati kebenaran dan nasehat-menasehati supaya menetapi kesabaran”(terjemah versi depag)

Dari ayat di atas jelas bahwa nikmat yang benar-benar nikmat adalah nikmat iman, keistiqomahan dan saling menasehati dalam kebaikan dan kesabaran,.

Kenapa??,coba kita renungkan (dengan tanpa bermaksud menafsirkan karena saya bukan seorang mufassir) satu persatu; likulli da’iqotul maut, setiap yang hidup pasti mati, oleh karena itu sesungguhnya tak ada alasan untuk terus hidup jika anda takut mati, yang jadi masalah bagi kita yang masih hidup sebenarnya bukan kita akan mati atau tidak, tapi bagaimana cara kita mati( kalau syekh Ahmad Yassin memilih dibawah apache zionis dan itu terkabul) dan bagaimana nasib kita setelah kematian itu sendiri, kembali pada pokok bahasan, mark zukenberg,G.W.Bush atau antek-anteknya yang mungkin sekarang bisa tertawa dan merasa nyaman, sesungguhnya mereka hanya menikmati ini sementara di dunia yang kata Rosululloh (yang tak pernah berdusta ) tidak lebih berharga dari seekor anak kambing yang cacat!!begitu juga dengan beberapa orang kafir yang “baik” dan sering membantu untuk korban-korban kemanusiaan maka sesungguhnya amal mereka sia-sia karena Allah tidak mungkin menerima amal yang tidak diniatkan kepadaNYA, jelaslah betapa iman jauh lebih berharga dari pada dua gunung emas sekalipun, yang denganya kita bisa memperoleh surga yang tak pernah terbayangkan indahnya, bersyukurlah atas iman yang kita miliki kawan,.karena dengan inilah keadaan dan status kita di dunia ini dengan orang kafir akan berbalik nanti di akhirat kelak, seperti firman Allah dalam surat Al-Muthaffifiin ayat 34; “dan pada hari ini orang-orang yang beriman menertawakan orang-orang kafir,
So keep your faith strongly bro and sist,.

Selanutnya setelah iman yaitu beramal sholeh, karena sesungguhnya amal sholeh tanpa iman adalah sia-sia, dan iman tanpa amal sholeh tak akan banyak bermanfaat, jadi sesungguhnya dua nikmat ini adalah nikmat yang sulit tuk dipisahkan, buat apa kita mempunyai iman, sementara ada orang-orang yang tak beriman berbuat “baik”, sementara kita justru bermaksiat padaNYA??padahal peluang kita untuk meraih surga jauh lebih besar dari para kafir yang “baik” tadi, dan tentu saja berbuat amal sholeh sudah seharusnya dilakukan secara kontinyu atau istiqomah,

dan yang terakhir nikmat kebenaran dan kesabaran, merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan karena sering kita jumpai cerita dari teman-teman aktivis, da’i. muballigh atau yang menerjunkan dirinya pada dakwah, beberapa penolakan-penolakan atau dakwah yang belum bisa membuat perubahan signifikan, bahkan saya mempunyai adik kelas yang sudah diusir dari medan dakwah hanya karena usianya yang masih terhitung belasan, karena jalan ini tak mudah kawan, hanya ditempuh para pemberani,.dan juga ada kenyataan di mana menjadi benar itu tidaklah sulit tapi untuk mempertahankanya (beristiqomah) seorang mujahidah sumayah harus diseret di atas pasir yang panas,sayyd quthb di gantung di atas tiang gantungan, siti masyithoh harus menceburkan dirinya di atas air yang mendidih, atau hassan al-banna yang ditembak dengan peluru dan syeikh ahmad yassin yang menerima 3 rudal zionis.


ada sebuah cerita ketika seorang teman saya yang berumur belum genap 20an “dikasihani” gara-gara dia tidak punya pacar, lalu si anak tadi hanya menjawab
”kalo’ banyak orang kasihan sama yang gak punya pacar, maka saya sangat kasihan pada orang yang pacaran”,
yah keistiqomahan dan hidayah serta aplikasinya itu mahal harganya , inilah kenapa kalau boleh saya menuliskan banyak nikmat berkulit musibah, artinya betapa banyak nikmat yang harus dimulai dengan musibah, seperti kisah seorang arab dan amerika yang akan menaiki sebuah pesawat, lalu sebelum pemberangkatan si orang muslim arab tadi melakukan shalat yang membuat mereka ketinggalan pesawat, lalu mereka kembali ke hotel dan tentu si amerika tadi marah, ketika salah satu mereka menyalakan radio maka terdengarlah kabar bahwa pesawat yang akan mereka tumpangi meledak di udara, dan kisah ini bukan bukti bahwa banyak nikmat-nikmat yang berkulit musibah, dan sangat mungkin terjadi bahwa musibah yang sedang kita jalani hari ini atau esok hari, sesunggun=hnya adalah awal dari sebuah nikmat yang besar dan tugas kita hanyalah ber”husnuddon” pada yang mengatur hidup ini, karena Allah yang lebih paham, DIA yang lebih mengerti ,what is the best for us,..yang penting jangan bermaksiat(!!) dan konsisten dalam kebenaran kawan, seberat apapun ini!!

Akhirnya semoga kita bisa menjaga nikmat-nikmat yang agung ini, nikmat yang perlu dijaga dan disebarkan agar semakin banyak saudara-saudara kita yang menikmati dan menyadari, nikmat yang besarnya tak dapat dibandingkan dari lulus dari ujian nasional yang penuh konspirasi, nikmat yang tidak akan tertukar dengan dunia dan seisinya ini, karena dengannya kita bisa meraih kebahagian abadi,untuk melengkapi tulisan yang penuh kekurangan ini ijinkan saya mengutip pesan singkat dari seorang teman”tatkala dunia memberi seribu alasan untuk menangis,tunjukanlah bahwa kita punya sejuta alasan tuk tersenyum, tatkala dunia memberi seribu alasan untuk menyerah ,tunjukanlah bahwa kita punya sejuta janji Allah bahwa kita akan berjaya,dunia ini terlalu hina untuk membuat kita menangis,terlalu murah untuk membuat kita bersedih.memang Allah tidak selalu menjanjikan bahwa langit selalu biru,bunga selalu mekar,tapi janji Allah pada mukmin itu tetap!!jannahNYA!!


; dedicated to someone and my self,..
Keep in fight and fight for faith!!

Rabu, 27 Januari 2010

kenapa amerika tak pernah menjajah indonesia

PENTAGON membayangkan jika AS terpaksa harus menyerang Indonesia, berapa kerugian yang harus di pikul pihak AS dan berapa keuntungan pihak Indonesia dari kehadiran tentara AS di Indonesia.

Begitu memasuki perairan dataran indonesia, mereka akan di hadang pihak Bea & Cukai karena membawa masuk senjata api dan senjata tajam serta peralatan perang tanpa surat izin dari pemerintah RI, ini berarti mereka harus menyediakan “Uang Damai”. Hitung berapa besarnya uang damai jika bawaannya sedemikian banyak ?

Kemudian apabila mereka mendirikan Base Camp militer, bisa ditebak, di sekitar Base Camp pasti akan dikelilingi oleh para penjual Bakso, es kelapa, A-qua, lapak VCD bajakan, sampai obral Cel-Dam (oopps…. J) Rp. 10.000/ 3 Pcs, belum lagi para pengusaha komedi puter yang bakal ikut mangkal di sekitar Base Camp juga.

Kemudian kendaraan-kendaraan tempur serta tank-tank lapis baja yang di parkir dekat Base Camp akan dikenakan retribusi parkir oleh petugas dari dinas perpakiran daerah. Jika dua jam pertama perkendaraan dikenakan Rp.10.000,- (maklum tarif orang bule…coy), berapa yang harus di bayar AS kalau kendaraan & tank harus parkir selama sebulan

Sepanjang jalan ke lokasi Base Camp, pasukan AS harus menghadapi para “Mr.Cepek” yang berlagak memperbaiki jalan sambil memungut biaya bagi kendaraan yang melewati jalan tersebut. Dan jika kendaran tempur dan tank harus membelok atau melewati pertigaan mereka harus menyiapkan Recehan untuk para “Mr. Cepek” tersebut

Suatu kerepotan besar bagi rombongan pasukan jika harus berkonvoi, karena konvoi yang berjalan lambat pasti akan dihampiri para pengamen, pengemis dan anak-anak jalanan. Ini berarti harus mengeluarkan recehan lagi. Belum lagi jika di jalan bertemu polisi yang sedang bokek, udah pasti kena semprit karena konvoi tanpa izin. Bayangkan berapa uang damai yang harus dikeluarkan ?

Di Base Camp militer, tentara AS sudah pasti nggak bisa tidur, karena nyamuknya gede-gede kayak Vampire. Malam hari di hutan yang sepi mereka akan di kunjungi para wanita yang tertawa dan menangis. Harusnya mereka senang karena bisa berkencan dengan wanita ini tapi kesenangan tersebut akan sirna begitu melihat para wanita ini punya bolong besar di punggungnya alias “Sundel Bolong”

Pagi harinya mereka tidak bisa mandi karena di sungai banyak dilalui “Rudal Kuning” yang di tembakkan penduduk setempat dari “Flying Helicopter” alias WC terapung di atas sungai

Pasukan AS juga tidak bisa jauh jauh dari pelaratan perangnya, karena di sekitar Base Camp sudah mengintai pedagang besi loakan yang siap mempereteli peralatan perang canggih yang mereka bawa, lengah sedikit saja tank canggih mereka bakal siap di-KILO-in

Belum lagi para curanmor yang siap beraksi dengan kunci T-nya siap merebut jip-jip perang mereka yang kalau di dempul dan cat ulang bisa dijual mahal ke anak-anak orang kaya yang pengen gaya-gayaan, yang lebih menyedihkan lagi badan pasukan AS akan jamuran karena tidak bisa berganti pakaian. Kalau berani nekat menjemur pakaiannya dan lengah sedikit saja, pakaian mereka sudah mejeng di pasar Jatinegara di lapak-lapak pakaian bekas

Peralatan telekomunikasi mereka juga harus dijaga ketat, karena para bandit kapak merah sudah mengincar peralatan canggih itu. Dan mereka juga harus membayar sewa tanah yang digunakan untuk Base Camp kepada Haji Husin, Bang Ro’ib, dan Engkong Jai’ para pemilik tanah. Di samping itu mereka juga harus minta izin kepada RT/RW dan kelurahan setempat, artinya berapa meja yang harus dilalui dan berapa banyak dana yang harus disiapkan untuk meng-amplopi pejabat-pejabat ini.

Para komandan di pasukan AS ini juga akan kena tugas tambahan mengawasi para prajuritnya yang banyak menyelinap keluar Base Camp buat nonton dangdut di RW-06, katanya ada “Inul Daratista” di sana

Maka, setelah menimbang cost and benefit akhinya Pentagon memutuskan TIDAK AKAN MENYERANG INDONESIA!!!

Tulisan Lama Thufail Al Ghifari dari http://thufailalghifari.multiply.com

Report

Kamis, 14 Januari 2010

sajak pemberontak

apa yang harus dilakukan,.
Ketika ada niat tapi krisis kemampuan dan terpenjara kebebasan,.
Bukan apa-apa,hanya keiginan bocah sebelum dua puluhan,
;yang merasa bangga menjadi kriminal dan DPO

Ijinkan aku Robb,.
Melakukan apa yang dilakukan bapak terhadap komunis
Juga kakak bagi si-bangsat suharto,.
Dan kini demiMU Robb,seorang susilo,sri mulyani dan budiono
Karena ku bosan diam dan dungu
Saat ilmu hanya terhenti pada angka-angka dan pujian orang tua
”JUNK!!”kata nurani tiba-tiba,.

Lalu apa makna revolusi,.
Ketika senjata saja masih tak punya,.
Dan I’dad pun jarang disapa
Maka,....................................................kata,............yah kata,..
Dan kami hanya bisa berkata-kata dan berteriak menghina
Sistem,tirani dan pemerintahan pengundang murkaMU.
:sebagai sebuah perwujudan iman revolusi kami yang terlemah,.

Tapi,sekali lagi ijinkan mejadi bagian dari sejarah,..
Persetan jika mungkin saja ada pemalsuan ala nasionalis najis terhadap kartosuwiryo(:mujahid yang tak berjenggot,.)
Hanya berbuat,..beraarti dan bermakna,...bagiMU dan kebenaran,...

Jika ada bedebah di negerimu maka usirlah dengan revolusi,jika tidak bisa dengan revolusi maka dengan demonstrsi,dan jika tidak bisa dengan demostrasi maka dengan diskusi,dan itu adalah selemah-lemahnya iman perjuangan,*..

Nawaitu,..
walau mungkin kami pelopor dan juga pengecut,.
Berteriak lalu lari ke belakang,...
Penghina yang tidak siap angkat senjata,.
Cuma bisa bakar ban dan ogah dipenjara
Sok sastra dan berhenti pada rasa kagum dan takjub
Ingatkan kami tuk tak lakukannya
Juga fakta bahwa kami pernah berkata
;”we hate many discussion without implementation becoz weapon can be more hurt and meaningful”

Ijinkan kami Robb,.
Mengangkat benderaMU bukan hanya di Iraq,.
Tapi juga di wilayah ciptaanMU bernama:INDONESIA

Amiin,.